Update README.md

This commit is contained in:
202310715065 ANANDA DWI PRASETYO 2025-11-21 18:26:22 +07:00
parent 5850205ceb
commit 86036cff8d

View File

@ -11,17 +11,17 @@ Anggota:
4. Lakukan cross validation 4. Lakukan cross validation
5. Laporan diletakkan di gitlab 5. Laporan diletakkan di gitlab
# Jumlah Pendidik SMA/MA/Sederajat tahun 2024 # Jumlah Pendidik SMA/MA/Sederajat tahun 2023
https://data.go.id/dataset/dataset/jumlah-pendidik-sma-sma-ma-sederajat-2024 Sumber: https://data.go.id/dataset/dataset/jumlah-pendidik-sma-sma-ma-sederajat-2024
Pendidikan merupakan salah satu aspek fundamental dalam pembangunan suatu bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan sehingga mampu berkontribusi terhadap kemajuan sosial, ekonomi, dan budaya. Pemerintah Indonesia menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Salah satu jenjang pendidikan yang memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan kompetensi generasi muda adalah jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat, yang berfungsi sebagai jembatan antara pendidikan dasar dan pendidikan tinggi. Pendidikan merupakan salah satu aspek fundamental dalam pembangunan suatu bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan sehingga mampu berkontribusi terhadap kemajuan sosial, ekonomi, dan budaya. Pemerintah Indonesia menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Salah satu jenjang pendidikan yang memiliki peran strategis adalah jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat yang berfungsi sebagai penghubung antara pendidikan dasar dan pendidikan tinggi.
Tenaga pendidik, khususnya guru, memegang peran utama dalam keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Kualitas dan kuantitas pendidik akan sangat memengaruhi mutu proses belajar-mengajar serta pencapaian hasil pendidikan. Oleh karena itu, ketersediaan data yang akurat dan mutakhir mengenai jumlah pendidik menjadi hal yang sangat penting dalam perencanaan, evaluasi, dan pengambilan kebijakan di bidang pendidikan. Data mengenai jumlah pendidik SMA/sederajat juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi sebaran guru di berbagai wilayah, menentukan kebutuhan rekrutmen tenaga pendidik, serta menilai efektivitas program peningkatan kualitas guru. Tenaga pendidik, khususnya guru, merupakan unsur kunci dalam keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Kualitas serta kuantitas tenaga pendidik sangat menentukan mutu proses pembelajaran dan capaian hasil pendidikan. Oleh karena itu, ketersediaan data yang akurat terkait jumlah pendidik menjadi sangat penting dalam perencanaan, evaluasi, hingga pengambilan kebijakan pendidikan. Data jumlah pendidik SMA/sederajat dapat digunakan untuk mengidentifikasi persebaran guru, menentukan kebutuhan penambahan tenaga pendidik, dan menilai efektivitas program pengembangan kualitas guru.
Pada tahun 2023, Indonesia mencatat jumlah pendidik pada jenjang SMA dan sederajat yang tersebar di seluruh provinsi. Data tersebut memberikan gambaran mengenai kondisi tenaga pendidik di tingkat menengah atas, baik dari segi jumlah maupun persebarannya. Analisis terhadap data ini dapat membantu memahami apakah distribusi pendidik sudah merata di seluruh wilayah Indonesia atau masih terdapat ketimpangan antar daerah. Dengan demikian, pemerintah dan pemangku kepentingan dapat merumuskan strategi yang lebih tepat untuk pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan. Pada tahun 2023, Indonesia mencatat jumlah tenaga pendidik pada jenjang SMA dan sederajat yang tersebar di seluruh provinsi. Data tersebut memberikan gambaran mengenai kondisi tenaga pendidik di tingkat menengah atas, baik dari segi kuantitas maupun persebarannya. Analisis terhadap data ini dapat membantu mengetahui apakah distribusi pendidik telah merata di seluruh wilayah Indonesia atau masih terdapat ketimpangan antar daerah. Dengan demikian, pemerintah dan pemangku kepentingan dapat menyusun strategi yang lebih tepat sasaran dalam pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan.
# Analisis Dataset: K-Means Clustering # Analisis Dataset: Clustering
Algoritma yang paling cocok untuk mengolah dataset ini adalah Clustering Algoritma yang paling cocok untuk mengolah dataset ini adalah Clustering
Algoritma yang disarankan: Algoritma yang disarankan:
@ -35,9 +35,25 @@ Alasan Dataset jumlah pendidik per wilayah sangat cocok untuk clustering karena:
3. Menemukan cluster wilayah dengan karakteristik serupa 3. Menemukan cluster wilayah dengan karakteristik serupa
4. Membantu pemerintah dalam perencanaan distribusi guru 4. Membantu pemerintah dalam perencanaan distribusi guru
# Metode Penelitian: K-Means Clustering
Pada penelitian ini data dianalisis dengan metode analisis clusterya itu K-Means Clustering yang mana termasuk dalam metode non hirarki. K-Means menggunakan pendekatan yang berbeda dengan metode lain seperti Fuzzy C-Means, Agglomerative Hierarchical Clustering, dan K-Medoids. K-Means hanya memungkinkan suatu data menjadi bagian dari satu cluster, sedangkan metode lain seperti Fuzzy C-Means memungkinkan suatu data tidak hanya menjadi bagian dari satu cluster saja. Pada penelitian ini data dianalisis dengan metode analisis clusterya itu K-Means Clustering yang mana termasuk dalam metode non hirarki. K-Means menggunakan pendekatan yang berbeda dengan metode lain seperti Fuzzy C-Means, Agglomerative Hierarchical Clustering, dan K-Medoids. K-Means hanya memungkinkan suatu data menjadi bagian dari satu cluster, sedangkan metode lain seperti Fuzzy C-Means memungkinkan suatu data tidak hanya menjadi bagian dari satu cluster saja.
Clustering merupakan salah satu metode unsupervised learning, yang mana dataset akan dipartisi menjadi kelompok atau cluste ryang berbeda berdasarkan ukuran kesamaan tertentu. Metode ini akan mengelompokkan objek-objek ke dalam cluster berdasarkan karakteristik yang memiliki tingkat kemiripan yang signifikan jika berada dalam satu kluster, dan memiliki perbedaan yang cukup besar jika objek berada dalam kluster yang berbeda. Clustering merupakan salah satu metode unsupervised learning, yang mana dataset akan dipartisi menjadi kelompok atau cluste ryang berbeda berdasarkan ukuran kesamaan tertentu. Metode ini akan mengelompokkan objek-objek ke dalam cluster berdasarkan karakteristik yang memiliki tingkat kemiripan yang signifikan jika berada dalam satu kluster, dan memiliki perbedaan yang cukup besar jika objek berada dalam kluster yang berbeda.
K-Means adalah metode pengelompokan yang mengelompokkan data berdasarkan kedekatan data dengan centroid (titip pusat kluster). Pengelompokan dengan K-Means bertujuan untuk meminimalkan kemiripan karakteristik data dalam cluster yang berbeda dan memaksimalkan kemiripan karakteristik data dalam cluster yang sama. K-Means adalah metode pengelompokan non-hierarki yang membagi data menjadi k kelompok (cluster) berdasarkan kedekatannya dengan centroid (titik pusat cluster).
Cara Kerja K-Means:
1. Menentukan jumlah cluster (k).
2. Inisialisasi centroid secara acak.
3. Menghitung jarak setiap data terhadap centroid.
4. Menempatkan data ke cluster terdekat.
5. Memperbarui posisi centroid berdasarkan rata-rata data pada cluster.
6. Mengulangi proses hingga centroid stabil (konvergen).
Tujuan K-Means
1. Meminimalkan jarak antar data dalam satu cluster.
2. Memaksimalkan perbedaan antar cluster.
3. Menghasilkan pengelompokan wilayah yang mencerminkan kesamaan jumlah pendidik.